Sunday, August 30, 2009

OBAT TIDUR


Meskipun tidak dianjurkan, kini banyak beredar ragam obat yang bisa mengantar orang ke peraduan dengan cepat. Ada yang dijual bebas, ada pula yang mesti dengan resep dokter.

Kapan perlu mengonsumsi pil tidur? Pil tidur memang solusi praktis dan dianggap sangat membantu saat insomnia melanda. Akibatnya, orang menjadikan pil tidur sebagai sebuah kebutuhan. Jika sedikit saja tak bisa tidur, pil tidur langsung jadi solusi.

Meski tidak digolongkan sebagai penyakit, tetapi sebuah gejala, insomnia merupakan masalah kesehatan yang cukup serius. Bila orang mengalami insomnia kronis dan tidak ditangani dengan tepat, ia bisa mengalami gangguan identitas diri, halusinasi, dan kecemasan yang tidak perlu.

Akibatnya, banyak orang mencari jalan pintas untuk bisa segera terlepas dari gangguan tidur ini, yakni dengan mengkonsumsi obat tidur. Tetapi, dari hasil penelitian terakhir, obat tidur menimbulkan efek samping yang kurang baik. Antara lain, kebingungan dan amnesia (hilangnya ingatan).

Dari hasil penelitian Dr. Charles Morin, psikolog dari Pusat Gangguan Tidur pada Medical College of California, pengukuran di laboratorium tidur menunjukkan: pasien yang diberi obat tidur justru banyak yang mengalami penurunan masa tidur yang lelap. Mereka mungkin bisa tidur lebih lama, namun kualitas tidur mereka buruk.

Pendapat lain mengatakan, pil tidur hanya memaksa orang untuk tidur. Kalau insomnia disebabkan oleh penyakit lain, seperti depresi atau kecemasan, maka penyakit itulah yang perlu diobati.

Menurut Frisca Yan-Go, MD, Direktur Sleep Disorders Center, Santa Monica–University of California, Los Angeles, AS, jangan mengonsumsi pil tidur sebelum menemui dokter.

Ia mengatakan, sebetulnya ada beberapa pil tidur yang sudah dikategorikan aman dikonsumsi tanpa resep dokter. Tapi hasilnya belum tentu efektif. Jika mengalami gejala sulit tidur, segera periksa ke dokter untuk mencari solusi yang tepat.

Kini, banyak dokter yang menyarankan para pengidap insomnia untuk menjalani terapi psikologis atau mengubah perilaku. Jika terapi ini dikombinasi dengan pil tidur secara terbatas, lebih efektif dalam menaklukkan insomnia ketimbang hanya minum pil tidur.Obat tidur sering dijadikan jalan pintas bagi penderita insomnia. Adakah efek sampingnya?

No comments:

Post a Comment