Wednesday, August 12, 2009

MENGURANGI BERAT BADAN - GEMBROT



Saat berat badan naik turun atau tidak stabil, tentu akan sangat menjengkelkan. Hal itu bisa terjadi karena program diet yang Anda terapkan tidak berhasil. Sebagai gantinya, Anda bisa mengubah kebiasaan makan Anda.

Dengan begitu, berat badan Anda bisa stabil. Daripada bingung memilih program diet yang cocok untuk Anda, siasati saja cara makan Anda. Ahli diet, Alyse Levine, mengungkapkan beberapa siasat yang untuk menjaga berat badan.

Kurangi porsi makan
Jika biasanya Anda mengonsumsi nasi sepiring penuh, cobalah untuk mengurangi porsinya. Kurangi porsi makan sedikit demi sedikit. Tidak perlu khawatir Anda kelaparan, perut itu di rancang fleksibel. Jika Anda biasanya mengisinya dengan porsi yang pas, maka lama-kelamaan akan terbiasa.

Bungkus makanan
Saat makan di tempat makan yang menyajikan makanan dalam porsi besar mintalah pada pelayan untuk membungkus setengahnya. Lakukan hal itu sebelum Anda melakukan suapan pertama. Dengan makanan yang banyak dan lezat, meskipun sudah merasa kenyang,

Anda akan cenderung berusaha untuk menghabiskannya. Untuk menghindari hal itu Anda bisa minta porsi setengah atau membungkus setengahnya. Dengan begitu kerja perut lebih ringan karena makanan yang dicerna tidak terlalu banyak.

Sisihkan bagian lemak
Saat mengonsumsi steak atau sate hindari bagian lemaknya, konsumsi saja dagingnya. Jangan selalu menambahkan mentega atau keju parut pada makanan. Berusahalah untuk menikmati rasa asli makanan.

Pilih sayuran segar
Tidak semua sayuran sehat untuk dikonsumsi. Hindari sayuran kering atau yang telah diproses dalam waktu lama. Konsumsilah sayuran segar yang minim proses pemasakannya atau tidak perlu dimasak seperti daun selada dan daun kemangi.

Bijak dengan makanan favorit
Setiap orang pasti memliki makanan favorit. Jika Anda menyukai burger, spageti atau makanan lain, kendalikan nafsu makan Anda. Kurangi porsinya, jangan sampai Anda mengosumsinya berlebihan.

Olah Raga dan Berjemur di Pagi Hari
Olah Raga sangat penting atas pengendalian lemak dalam tubuh, apalagi diselingin dengan berjemur dipagi hari akan membuat lemak - lemak dalam tubuh akan cepat menguap sehingga tidak mengendap dalam tubuh.

KOMPOSISI LEMAK TUBUH

Selain IMT dan lingkar pinggang, ada alat ukur lain, yakni body fat analyzer (BFA) untuk mengukur komposisi lemak tubuh. "Komposisi lemak tubuh normal pada perempuan berkisar 22 - 27 persen, tergantung usia. Semakin tua usia, semakin banyak persentase fat-nya. Idealnya, sih, memang diukur persentase atau komposisi lemak tubuhnya, karena tujuan menurunkan BB seharusnya adalah menurunkan lemak tubuh. Hanya saja, BFA butuh alat khusus."

Fiastuti melanjutkan, ukuran lingkar pingang sebetulnya sudah cukup bisa menjadi parameter. "Ukuran pinggang yang lebih dari normal menggambarkan banyaknya lemak yang tertimbun di daerah perut. Lemak perut ini cukup berbahaya, karena ia berada di dekat organ-organ internal, seperti hati dan usus, sehingga lemak yang berlebihan itu bukan alat pasif untuk menyimpan kelebihan energi, melainkan mengeluarkan hormon tetentu yang bisa memengaruhi semua itu."

Itu sebabnya, orang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari normal berisiko mendapat penyakit lebih banyak. "Hormon yang dikeluarkan oleh sel-sel lemak dapat memengaruhi berbagai hal, antara lain orang menjadi resisten terhadap insulin. Sel-sel tubuhnya tidak bereaksi dengan insulin yang dikeluarkannya sendiri. Akibatnya, gula darah jadi tinggi, kadang-kadang turun mendadak."

Obat-obatan seringkali juga diperlukan. Tapi, kalau IMT-nya 23, tidak ada penyakit penyerta, tensi darah normal, gula darah dan kolesterol juga normal, tak perlu pakai obat dulu. Dietnya cukup mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik, dengan olahraga maupun aktivitas fisik lain, seperti mencuci mobil, membersihkan rumah, menyapu halaman, dan sebagainya.

Berbeda jika seseorang overweight dan ada faktor risiko, antara lain tensi darah lebih dari 185/35, kolesterol HDL lebih rendah daripada normal, gula darah puasa lebih dari normal, obat-obatan bisa diberikan. "Jadi ada step-step-nya kapan obat bisa dipakai, kecuali kalau sudah obesitas. Berarti risikonya bertambah."

No comments:

Post a Comment